Arus Cerahkan. Dibulan Desember 2019 tragedi kemanusiaan menimpa muslim uyghur China. Mereka dibantai tanpa merasakan nilai kemanusiaan oleh komunis china. Duinia mengecam bahkan di Indonesia pun puluhan ribu Ummat Islam
Turun lakukan aksi Munashoro untuk muslim Uyghur di china. Menutut agar duta besar china di Indonesia di usir dan pemerintah putuskan hubungan diplomatik dengan negara tirai bambu tersebut. Pemerintah Jokowi diam bahkan tidak mengambil sikap.
Bahkan Presiden China pernah mengatakan tidak ada kekuatan dimanapun yang bisa mengalahkan negara China.
Memasuki bulan januari 2020, atas kuasa Alloh SWT (Qoddarulloh) Dia turunkan balasannya, bala tentara-NYA berupa virus. Ya sungguh bagi NYA sangatlah mudah. Wabah virus corona berpengaruh signifikan terhadap jadwal penerbangan dari dan ke China. Sejumlah maskapai telah menutup rute dari dan ke China.
Kian bertambahnya korban jiwa akibat virus corona membuat banyak upaya dilakukan untuk mengurangi penyebarannya. Apalagi, badan kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan skala epidemik virus corona dengan status darurat global. Salah satunya, dengan menyetop penerbangan.
Melalui data yang berhasil dihimpun redaksi arusnews di beberapa titik Bandara Internasional, Garuda Indonesia dan Citilink telah menghentikan penerbangan ke China sejak 3 Februari. Garuda menghentikan penerbangan dari dan menuju Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi'an. Saat ini, Garuda Indonesia melayani sebanyak 30 frekuensi penerbangan setiap minggunya ke China, saat ini telah di berhentikan.
Bahkan, Citilink dua hari lebih cepat menghentikan penerbangan ke China, yakni mulai 1 Februari. Citilink memiliki satu penerbangan reguler rute Denpasar-Kunming, serta lima penerbangan charter rute Manado-Guiyang, Padang-Kunming, Denpasar-Wenzhou, Denpasar-Guiyang dan Solo-Kunming.
Maskapai negara adikuasa pun seperti USA Juga Setop ke China
Tak hanya maskapai Indonesia yang menyetop penerbangan, maskapai dari negara lain pun tak melayani rute dari dan ke China sejak 31 Januari. . Termasuk maskapai terbesar AS, American Airlines.
Keputusan menghentikan sementara penerbangan ke dan dari China itu bermula dari tuntutan 15.000 pilot. Mereka merujuk kepada keselamatan awak kabin.
Awalnya, mereka cuma menutup rute Los Angeles - Shanghai dan LA-Beijing, namun dalam prosesnya saat ini semua rute ke China pun dihentikan.
Delta Airlines juga menutup penerbangan ke China mulai hari ini (6/2) hingga 3 April 2020. Saat ini, Delta melayani 42 penerbangan antara AS dan China sepekan, termasuk rute harian Beijing ke Detroit dan Seattle, serta Shanghai ke Atlanta, Detroit, Los Angeles, dan Seattle.
Aksi serupa juga diambil oleh United Airlines (UAL). UAL menghentikan penerbangan dari AS ke Beijing, Chengdu, dan Shanghai terhitung 6 Februari hingga 28 Maret 2020
Negara Matahari Terbit Ikut Menutup
Japan Airlines (JAL) mengumumkan akan menutup penerbangan dari Tokyo-Beijing sejak 17 Februari hingga 28 Maret. Sementara itu, All Nippon Airways menyetop penerbangan dari Tokyo ke Beijing mulai 10 Februari hingga 29 Maret. ANA juga tak melayani penerbangan dari Tokyo ke Wuhan.
Langkah serupa juga diambil oleh jetstar Japan. Mereka tak akan melakukan penerbangan dari Tokyo ke Shanghai mulai 5 Februari hingga 28 Maret.
Inilah jika hamba Alloh sudah di dzolimi. Ingat dengan mudah bagi-NYA akan dikirimi tentara-tentara berupa apapun untuk menunjukan Kekuasaan-NYA. Masihkah China akan angkuh. Masihkah Pemerintah Jokowi menganggap China yang angkuh sebagai sahabat investornya.