Arus Ekonomi. Keberkahan suatu negara adalah dia yang selalu menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata'ala (Tuhan YME). Contoh saat Allah Subhanahu Wata'ala melarang kita untuk berurusan dengan riba yang diharamkan oleh Agama Islam. Hal tersebut diungkapkan Ustadz Haikal Mufied (Dosen LPPD Khoirul Ummah) saat mengagapi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Haikal Mufied Menandaskan, dihadapan Crew ArusNews, Jum'at (26/3/2021)" Praktik riba sangat merugikan bagi salah satu pihak. Inilah salah satu alasan kenapa Islam melarang adanya praktik riba. Namun, mungkin masih banyak orang yang kurang memahami atau mengetahui alasan lain kenapa riba itu dilarang dalam Islam.
Di dalam Al-Quran, Allah SWT telah berfirman di dalamnya dan melarang dengan tegas bagi siapa pun untuk memakan harta riba. Setidaknya ada 5 ayat yang melarang praktik riba.
1. Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 39
وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن رِّبًا لِّيَرْبُوَا۟ فِىٓ أَمْوَٰلِ ٱلنَّاسِ فَلَا يَرْبُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ ءَاتَيْتُم مِّن زَكَوٰةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ ٱللَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُضْعِفُونَ
berharap berbagai stimulus perpajakan bisa mendongkrak konsumsi domestik dan mendorong masyarakat untuk lebih berani meminjam uang ke perbankan (kredit). Hal ini bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.
Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
2. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 278-280
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَاإِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَفَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَوَإِن كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَن تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
3. Al-Quran Surat Ali Imran ayat 130
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةً ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.
4. Al-Quran Surat An-Nisa ayat 160-161
فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَن سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًاوَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Artinya: Maka disebabkan kedhaliman orang Yahudi, maka kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka. Dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Dan Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
5. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 276
يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Artinya: Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Nah, itulah lima ayat di dalam Al-Qur'an yang menerangkan kalau perbuatan riba itu dilarang agama Islam dan tidak disukai oleh Allah SWT.
"Jadi saya bingung, kalau ada menteri keuangan yang notabene dia Pejabat negara, bahkan mungkin kalau kita tanya apa agamanya. Pasti dia Jawab Islam. Apalagi saat dia bicara wakaf beberapa bulan lalu disorot di TV tiba-tiba dia pakai kerudung. Sambil minta rakyat jangan ragu untuk wakaf pada lembaga Negara.
Seharusnya negara itu hadir berikan solusi untuk rakyatnya. Agar rakyat bisa sejahtera juga berkah diridhoi Allah Subhanahu Wata'ala pasti nya dengan anjuran perintah -NYA. Bukan malah suruh bergelut terus sama hutang Bank (Riba). Pantes aja kinerja Negara Isinya cuma hutang terus " Geram Ustadz Haikal Mufied.
Halini lah yang di ungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani" Saya berharap berbagai stimulus perpajakan bisa mendongkrak konsumsi domestik dan mendorong masyarakat untuk lebih berani meminjam uang ke perbankan (kredit). Hal ini bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.
Perbankan diharapkan berani untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rasional. Saat ini suku bunga acuan (BI rate) sudah berada dalam posisi terendah sepanjang sejarah yaitu 3,5%.
“Tentu dengan itu (penyaluran kredit) bisa menggerakan ekonomi. Sekarang ini APBN menjadi pendorong ekonomi yang (lebih) dominan,” ucap Sri Mulyani dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di Semarang pada Kamis (25/3/2021).
Hery/Red