15%

Disdik Provinsi Jabar Punya Nahkoda Baru.

19-Jun-2020

Arus Jabar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melakukan rotasi dan mutasi kepada 13 pejabat di lingkungan Pemprov Jabar. Proses pengambilan sumpah jabatan pimpinan tinggi pratama dan jabatan fungsional dilakukan di dua tempat yang berbeda pada Jumat (12/6).

Perwakilan pejabat diambil sumpahnya secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung dan yang lainnya mengikuti secara virtual di tempatnya masing-masing.

Salah satu pejabat yang jadi sorotoan adalah Dewi Sartika. Sebelumnya Dewi mengemban tugas sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar). Dia kini menjabat asisten pemerintahan hukum dan kesejahteraan sosial Pemprov Jabar. Posisi yang ditinggalkannya diisi oleh Dedi Supandi, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Hal ini pula yang menjadi sorotan dan perhatian khusus publik khususnya pemerhati Pendidikan di wilayah Provinsi Jabar. Saat Proses PPDB berjalan, tiba-tiba ike (Sapaan Akrab Dewi Sartika Kadisdik Provinsi Jabar saat itu) dipastikan timbul pertanyaan besar masyarakat.

Jabatan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) resmi diserahterimakan dari Dewi Sartika, M.Si. kepada H. Dedi Supandi.

Acara “Serah Terima Jabatan” digelar di Aula Dewi Sartika Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (15/6/2020), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. 

Dewi yang kini menjabat Asisten Daerah Bidang Pemerintah, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial menuturkan" pengganti saya merupakan sosok yang luar biasa.

Di matanya, selain masih tergolong muda, Dedi telah meraih berbagai prestasi di berbagai instansi tempatnya menjabat. “Insya Allah, di tangan beliau kita reugreug menyongsong dunia pendidikan yang dinamikanya luar biasa. Semoga Pak Dedi diberikan kekuatan dan kemudahan,” tutur Ike, sapaan akrab Dewi Sartika.

Ike mengungkapkan di depan awak media, menjadi Kadisdik selama 1,5 tahun telah memberi kesan yang sangat mendalam. Bagi saya, Disdik adalah ladang pekerjaaan yang besar dan panjang sepanjang hidupnya. 

“Besar karena ada 1,8 juta objek pembangunan yang harus dipastikan mendapatkan hak pendidikan yang berkualitas, bermutu, berbudaya, dan berkarakter. Sangat panjang karena proses belajar tidak akan pernah berhenti, dan tidak boleh berhenti” ungkapnya. 

Ike menyadari, untuk memajukan dinamika di dunia pendidikan membutuhkan energi yang besar. Di samping itu, harus ada komunikasi tanpa henti dan tanpa syarat antarsemua lini. 

“Komunikasi adalah napas pendidikan dan itu harus selalu terjaga. Komunikasi di Kantor Radjiman dan antar-13 Kantor Cabang Dinas Pendidikan, seluruh satuan pendidikan, dengan seluruh 1,8 juta peserta didik serta 120 ribu guru dan tenaga pendidik dengan warna yang berbeda itu harus dibangun, dikembangkan, dan dipelihara,” tuturnya. 

Ike meyakini, Disdik adalah lembaga pendidikan yang dihuni oleh sumber daya manusia yang unggul. Dengan kehadiran sistem yang selalu disempurnakan oleh pemerintah, ini akan menjadi kekuatan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan bermutu.

“Semoga, kehadiran saya bisa mewarnai kemajuan pendidikan yang berkualitas dan bermutu,” pungkasnya.  

Den

Topik : Guru Prestasi

Artikel yang mungkin Anda suka