15%

Kadis. DIKPORA Bantul, Buka Workshop Untuk Tingkatkan Potensi Guru

06-Oct-2019

Arus Yogyakarta. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga (DIKPORA) kabupaten Bantul terus lakukan inovasi semenjak dipimpin oleh Isdarmoko sebagai kepala Dinas DIKPORA nya. Dalam data yang berhasil di himpun Crew Arusnews terobosan tersebut di antaranya PILOS (Pemilihan OSIS) Serentak Se kabupaten Bantul dan kemarin Sabtu (5/10/2019) DIKPORA mengadakan Workshop terkait Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan "Melalui Peningkatan Kompetensi  Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.

Isdarmoko (Kadis. Dikpora) Saat Diterima Di Ruang Kerja Kepala Sekolah SMP 1 Banguntapan Bantul.

Acara di adakan di 47 titik lokasi. Isdarmoko selaku Ka. DIKPORA kabupaten Bantul berkesempatan membuka Workshop tersebut di SMP Negeri 1 Banguntapan. Tepat pukul 07:30 WIB tiba di SMP 1 Banguntapan dan di sambut langsung oleh Wiharno selaku Kepala sekolah.

Acara di buka tepat pukul 08:00 WIB. Dalam pantauan awak media Arusnews para peserta yang hadir terdiri para guru yang berjumlah 20 orang, dari berbagai wilayah SMP Se kabupaten Bantul. Pengawas dari DIKPORA turut mendampingi Kadis. DIKPORA juga Wiharno (Kepala Sekolah SMP 1 Banguntapan) yang turut duduk berdampingan.

Acara di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang nyanyikan para peserta Workshop bersama Isdarmoko selaku Kadis. DIKPORA Bantul. Dalam kata sambutannya, dirinya memaparkan" Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi pembentukan dan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. 

Kadis. DIKPORA Bantul, Pengawas, Kepala Sekolah SMP 1 Banguntapan Saat Hadiri Workshop.

Pentingnya peran guru dan pendidikan diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesian Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamantkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi pendidik.

Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud, Kemendikbud melaksanakan Program Peningkatan Kompetensi bagai semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk melaksanakan program tersebut, pemetaan kompetensi telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) pada tahun 2015 di seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru dan kebutuhan peningkatan kompetensinya.

Isdarmoko (Kadis. DIKPORA Bantul) Saat Beri Arahan Peserta Workshop.

Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) mengembangkan program untuk memfasilitasi peningkatan kompetensi guru berdasarkan hasil UKG 2015 yang disebut dengan Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dengan target capaian nilai rata-rata nasional yaitu 65.

Selanjutya, Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dilanjutkan pada tahun 2017 melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Dan pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menyelenggarakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui Pendidikan dan Pelatihan Guru berbasis komunitas GTK. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan professional yang dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi guru kelas, guru mapel dan guru bimbingan konseling (BK) untuk semua jenjang pendidikan dengan rata-rata nasional yaitu 75 dan melalui Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi guru kejuruan.

Saya berharap, Dengan Workshop ini, para guru harus terus menjadi pemacu dan terus meng upgrade potensi dirinya, karenanya gurulah yang akan membentuk para siswa sebagi generasi bangsa untuk menciptakan Indonesia Maju" Pungkas Isdarmoko (Kadis. DIKPORA Bantul).
Arul.

 

Guru Peserta Workshop Siap Tingkatka. Potensi.

 

 

Topik : Guru Prestasi

Artikel yang mungkin Anda suka