15%

PAUD KB CAHAYA ILMU Tidak Pernah Transparan Dapat BOP. Wali Siswa Terus Di Bebankan Iuran

07-Apr-2021

Arus Tanggamus. Selain biaya bulanan, sejumlah orang tua siswa diminta juga untuk membayar alat tulis dan seragam siswa setiap tahun ajaran baru di PAUD KB CAHAYA ILMU Pekon Banyu Urip Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, provinsi Lampung.

Seperti yang disampaikan oleh beberapa orang tua siswa yang merupakan juga warga Pekon Banyu Urip bahwa biaya pendaftaran masuk sekolah di PAUD KB CAHAYA ILMU harus merogoh kocek sebesar Rp125 ribu untuk biaya alat tulis siswa.

"Daftar masuk PAUD itu kita bayar 125 ribu, kita dikasih buku, ada beberapa jenis buku dan peralatan tulisnya, kalau untuk bulanannya 25 ribu, dan saya udah bayar, kalau kita mau bayar ya gak pasti, sama bunda yang mana, yang jelas siapa aja tendik yang ada di sekolahnya" kata EW selaku orang tua siswa. Selasa (6/4/21).

EW menambahkan bahwa ia telah menyekolahkan 2 orang anaknya sejak 2 tahun terakhir, di tahun ajaran sebelumnya biaya bulanannya sebesar Rp20 ribu, namun karena tenaga pendidik bertambah maka biaya bulanannya juga bertambah menjadi Rp25 ribu

"Anak saya sudah dua yang sekolah di PAUD itu, kalau yang pertama itu bayar perbulannya 20 ribu, karena bundanya nambah, ya nambah juga bayarannya menjadi 25 ribu" imbuh EW.

Selain EW, hal yang sama disampaikan oleh orang tua siswa yang lain, yakni RS membenarkan bahwa setiap sekolah di PAUD KB Cahaya Ilmu memang harus membayar, baik biaya pendaftaran maupun biaya bulanan. "Ya kalau kita sekolah ya bayar lah, daftar masuk ya bayar, bulanan ya bayar juga" pungkas RS

Selain EW dan RS, K pun menyampaikan hal yang serupa, bahwa selain membayar biaya bulanan sebesar Rp25 ribu dan biaya alat tulis siswa sebesar Rp125 ribu, orang tua siswa pun harus membayar seragam anaknya ke pihak pengelola PAUD saat tahun ajaran baru.

"kalau gak salah sih buku dan peralatan sekolahnya bayar 125 ribu, bulanannya 25 ribu, tapi aku belum bayar, aku baru membayar seragamnya aja, soalnya seragam sama buku dan peralatan sekolahnya bayar 300 berapa gitu, saya lupa, yang jelas saya baru bayar seragam nya aja"ungkap K.

Sebelumnya, Kepala PAUD KB CAHAYA ILMU Pekon Banyu Urip, Dian Novita menyampaikan bahwa penarikan bayaran dari peserta didik berdasarkan hasil kesepakatan orang tua peserta didik sejak berdirinya PAUD dari tahun 2013 silam hingga sekarang.

“Rata-rata jumlah murid tiap tahun 20-25 siswa. Tahun lalu 28 siswa, kami tarik bayaran Rp25 ribu/bulan dari setiap siswa,” kata Dian Novita, juga sebagai Pendamping pekon dan Pengelola Perpustakaan Pekon Banyu Urip.

Tarikan bayaran digunakan untuk operasional dan tambahan honor guru. Menurut Dian dana yang ada tidak mencukupi apalagi jika hanya mengandalkan insentif guru Rp200 ribu dari kabupaten. Begitu pun BOP juga untuk operasional lanjutnya.

“Dari Empat orang guru PAUD hanya 3 orang yang mendapat insentif dari Pemkab Tanggamus, dan 1 orang guru lagi hanya mendapat insentif dari Pemerintah Pekon,”paparnya mengakui satu orang guru yang mendapatkan insentif dari Pekon Banyu Urip hanya sebesar Rp 50 ribu per bulan dari Pekon.

Dian Novita menambahkan bahwa dana BOP PAUD KB CAHAYA ILMU di Tahun 2020 lalu dibayarkan oleh pemerintah hanya sejumlah 14 orang siswa. "BOP tahun lalu hanya mendapat 8.400.000" pungkasnya. Namun Dian Novita tidak menjelaskan alokasi dana BOP tersebut.

Nur Sa’adah guru PAUD KB CAHAYA ILMU, membenarkan bahwa setiap peserta didik dikenakan bayaran sebesar Rp25 ribu per bulannya yang kegunaannya untuk tambahan insentif guru.

“Ya, siswa PAUD ini bayar, satu bulannya Rp25 ribu, gunanya ibaratnya gaji guru, kadang kita dapat bagian 40 ribu, kadang juga dapat 50 ribu per bulannya, paling besar dapat 100 ribu perbulannya” ujarnya.

Lebih lanjut Nur Saadah mengungkapkan bahwa dana BOP PAUD ditempatnya mengajar kegunaannya untuk operasional dan keperluan yang lain, seperti untuk pembayaran izin operasional PAUD dan pembayaran pajak.

“Terus terang, kita orang kadang kebagian Rp100 sampai RP 125 ribu per tahunnya, tapi yang namanya sisa BOP itu gak pernah sampai 1 juta, pasti di bawah dari Rp1 juta sisanya, jadi kita sebagai tenaga pendidik, kalau kebagian ya Alhamdulillah, bisa buat beli sabun, gak juga ya gak apa-apa” ungkapnya.

 NurSaadah memaparkan bahwa dari ketiga tenaga pendidik di PAUD tersebut semuanya terlibat di Pemerintahan Pekon Banyu Urip, hanya dirinya dan satu orang tenaga pendidik lainnya yang fokus menjadi guru PAUD.

“Kalau Kepala PAUD nya Bunda Dian Novita juga sebagai Pendamping Desa, dan Ketua Perpustakaan Pekon. Kalo bunda asih juga selain Tendik dia juga sebagai Kaur, kalau Sutirah ikut juga di masalah pertanian, sedangkan saya dan Bunda Yuyun hanya guru PAUD aja” paparnya.

Syarip/Red

Topik : peduli siswa

Artikel yang mungkin Anda suka